Halaman
ALAT OPTIK
BAB
23
Kita akan
mempelajari prinsip
kerja dan proses
pembentukan bayangan
pada mata, lup, kamera,
mikroskop, teropong,
dan periskop. Kita juga
mempelajari tentang
cacat mata.
Kamu lagi
ngapain
sih kok
dari tadi berdiri di
balkon?
Aku sedang
mengamati kelinci di
bukit itu menggunakan
teropong. Ternyata
teropong ini bisa
mengamati sampai
jauh, ya!
Benarkah? Wah,
asyik
dong
! Kita
akan mempelajari
apa saja?
Tentu saja,
teropong memang
berfungsi untuk melihat
benda jauh. Kalau kamu
ingin tahu lebih banyak,
kita nanti akan belajar
tentang alat
optik,
lho
!
Asyik! Setelah
mempelajari bab ini
kita akan
memahami prinsip
kerja alat optik dan
cacat mata.
306
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
P
erhatikan gambar di atas! Pada gambar tampak dua orang yang memakai kacamata sedang
membaca. Namun, pernahkah terlintas dalam pikiran kamu mengapa kedua orang tersebut
memakai kacamata? Samakah jenis kacamata yang mereka gunakan? Kedua orang tersebut memakai
kacamata karena mereka mengalami cacat mata. Kacamata yang mereka gunakan juga berbeda
karena cacat mata mereka berbeda. Untuk mengetahui lebih banyak tentang kacamata, cacat mata,
dan alat optik lainnya, pelajarilah materi berikut!
Kata kunci:
mata – daya akomodasi – kacamata – lup – kamera – mikroskop – teropong – periskop
Gambar 23.1
Kacamata digunakan untuk membantu penglihatan
A.
Mata
Mata
merupakan satu-satunya alat optik alam-
iah. Dengan mata, manusia dapat melihat. Namun,
mata memiliki kelemahan dan keterbatasan, bahkan
cacat. Untuk mempelajari tentang mata, perhatikan
gambar bagian-bagian mata di samping!
Setiap bagian dari mata memiliki fungsi tersen-
diri. Berikut ini adalah bagian-bagian mata beserta
fungsinya.
1. Kornea, yaitu selaput tipis dan tembus cahaya
yang kuat. Kornea berfungsi melindungi mata
dari gangguan luar.
2.
Aqueous humour
, yaitu cairan pengisi antara kornea dan lensa mata.
Aqueous humour
berfungsi memberi bentuk dan kekukuhan pada mata.
Gerbang
Dok. CAP
Order gambar seorang anak SMP yang memakai kacamata dan di
dekatnya ada orang tua yang memakai kacamata, keduanya sedang
membaca (bisa lagi baca koran trus si anak sedang belajar)
Gambar 23.2
Bagian-bagian mata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mata
Rep. www.besthealth.com
Dok. Penerbit
307
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
3. Lensa kristalin atau lensa mata, yaitu berupa bahan bening, berserat, dan
kenyal yang berbentuk cembung. Lensa mata berfungsi untuk membiaskan
cahaya sehingga menghasilkan bayangan yang tajam dan jatuh tepat di retina.
Bentuk lensa mata dapat menebal atau memipih, tergantung benda yang
diamati.
4. Iris atau selaput pelangi, yaitu lapisan tipis di depan lensa mata. Iris berfungsi
mengatur besar-kecilnya celah pupil. Iris juga berfungsi memberi warna pada
mata.
5. Pupil, yaitu celah lingkaran yang dibentuk iris. Lebar pupil diatur oleh iris.
6. Otot mata, yaitu bagian yang berfungsi menggerakkan mata agar bayangan
yang terbentuk selalu jatuh di bintik kuning. Otot mata juga berfungsi
memipihkan atau mencembungkan bola mata.
7.
Vitreous humour
, yaitu cairan bening pengisi bola mata yang terletak di antara
lensa mata dan retina.
Vitreous humour
memiliki fungsi yang sama dengan
aqueous humour
, yaitu memberi bentuk dan kekukuhan pada mata.
8. Retina atau selaput jala, yaitu bagian belakang dinding dalam bola mata yang
berisi ujung-ujung saraf yang peka terhadap cahaya. Retina berfungsi sebagai
layar penerima cahaya.
9. Bintik kuning, yaitu tempat jatuhnya cahaya, tempat paling peka cahaya pada
retina.
10. Saraf optik, yaitu saraf yang meneruskan sinyal optik ke otak untuk diproses
sebagai sinyal penglihatan.
Bayangan yang terbentuk pada retina akan terjadi jika seberkas cahaya masuk
melalui pupil kemudian dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan
nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang terbentuk di retina tersebut kemu-
dian diteruskan oleh saraf optik menuju ke otak. Otak mengubah kesan bayangan
tersebut sehingga kita melihat benda seperti aslinya.
Kemampuan lensa mata untuk menebal dan memipih disebut
daya
akomodasi mata
. Lensa mata akan menebal jika digunakan untuk melihat benda-
benda yang jaraknya dekat. Sebaliknya, lensa mata akan memipih jika digunakan
untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh. Kemampuan lensa mata memiliki
batas tertentu. Jarak terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata
normal adalah 25 cm. Titik ini disebut sebagai
punctum proximum
(PP).
Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal
adalah tak terhingga. Titik ini disebut sebagai
punctum remotum
(PR).
Jika batas penglihatan seseorang di luar batas penglihatan mata normal,
orang tersebut dikatakan mengalami cacat mata. Cacat mata dapat terjadi karena
beberapa hal, misalnya karena berkurangnya daya akomodasi mata dan kelainan
bentuk bola mata. Cacat mata ada beberapa jenis, antara lain miopi atau rabun
jauh, hipermetropi atau rabun dekat, presbiopi atau rabun tua, dan astigmatis.
1. Miopi atau Rabun Jauh
Mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang jaraknya
jauh disebut mata
miopi atau rabun jauh
. Miopi terjadi karena bentuk bola
mata terlalu cembung dan tidak dapat memipih. Akibatnya, bayangan benda
jatuh di depan retina. Agar mata miopi dapat melihat dengan jelas benda
yang letaknya jauh digunakan lensa cekung atau lensa negatif.
Perhatikan gambar 23.3 berikut!
Daya Akomo-
dasi Mata
Miopi
308
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
Gambar 23.3 di samping melukiskan pem-
bentukan bayangan pada mata miopi sebelum
dan setelah menggunakan kacamata lensa
negatif. Seperti yang telah kamu pelajari pada
bab sebelumnya, lensa cekung memiliki sifat
menyebarkan cahaya. Dengan bantuan lensa
cekung, cahaya yang masuk ke mata akan
disebarkan sehingga bayangan benda dapat
jatuh tepat di retina.
Kekuatan lensa negatif yang digunakan oleh penderita miopi
dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan lensa berikut.
P=
f
1
c
11
=+
P
ss
. . . (23.1)
Keterangan:
P
: kekuatan lensa (dioptri)
s
: titik terjauh mata normal (
f
)
s
'
: titik terjauh mata miopi (m)
Karena jarak titik terjauh mata normal bernilai tak terhingga, kekuatan
lensa negatif yang digunakan juga dapat ditentukan dengan rumus berikut.
P
PR
1
=-
. . . (23.2)
Keterangan:
PR
: titik terjauh mata miopi (m)
Untuk membantumu memahami penggunaan rumus di atas, perhatikan
contoh soal berikut!
Contoh Soal
1. Seorang miopi memiliki kemampuan melihat paling jauh pada jarak 4 m. Tentukan
kekuatan kacamatanya!
Penyelesaian:
Diketahui:
s
=
f
s
'
= -4 m
Ditanyakan:
P
=. . .?
Jawab:
P=
f
1
c
11
=+
P
ss
f
11
=+
-4
P
(a)
(b)
Gambar 23.3
(a) pembentukan bayangan pada mata miopi dan
(b) pembentukan bayangan pada mata miopi setelah meng-
gunakan kacamata lensa negatif
Tips
Semua titik terdekat atau titik
terjauh orang yang mengalami
cacat mata dianggap
s'
dan
bernilai negatif.
309
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
2. Hipermetropi atau Rabun Dekat
Jika penglihatan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda
yang jaraknya dekat maka orang tersebut dikatakan mengalami cacat mata
hipermetropi atau rabun dekat
. Hipermetropi terjadi karena bentuk bola mata
terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Untuk mengatasi
cacat mata hipermetropi, digunakan kacamata lensa positif atau kacamata
lensa cembung. Perhatikan gambar berikut!
P
1
=-
4
dioptri
Jadi, kekuatan lensa yang digunakan orang tersebut adalah
1
-
4
dioptri.
2. Seorang penderita miopi memiliki kacamata dengan kekuatan
1
-
2
dioptri. Tentukan
titik terjauhnya!
Penyelesaian:
Diketahui:
P
=
1
-
2
Ditanyakan:
PR
=. . .?
Jawab:
P
PR
1
=-
PR
11
- =-
2
PR = 2 m
Jadi, titik terjauhnya adalah 2 meter.
Gambar 23.4
(a) pembentukan bayangan pada mata hipermetropi dan (b) pembentukan bayangan
pada mata hipermetropi setelah menggunakan kacamata lensa positif
(a)
(b)
Dengan menggunakan bantuan lensa positif, bayangan benda pada mata
hipermetropi dapat jatuh tepat di retina. Kekuatan lensa positif yang digunakan
penderita hipermetropi dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut.
P=
f
1
c
11
=+
P
ss
. . . (23.3)
Hipermetropi
310
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
Keterangan:
s
: titik terdekat mata normal (25 cm = 0,25 m)
s
'
: titik terdekat mata hipermetropi (m)
Kekuatan lensa positif juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
berikut.
P
PP
1
=-
. . . (23.4)
Keterangan:
PP
: titik terdekat mata hipermetropi (m)
Untuk lebih memahami cara penentuan kekuatan lensa mata
hipermetropi, pelajarilah contoh soal berikut!
Contoh Soal
1. Seorang hipermetropi memiliki titik dekat 80 cm. Tentukan kekuatan kacamata agar
ia dapat melihat normal!
Penyelesaian:
Diketahui:
s
'
= -80 cm = -0,8 m
s
= 25 cm = 0,25 m
Ditanyakan:
P
= . . .?
Jawab:
c
11
=+
P
ss
11
=+
0,25 -0,8
P
P
= 4 – 2,25
P
= 1,75 dioptri
Jadi, kekuatan lensa kacamata orang tersebut adalah 1,75 dioptri.
2. Seorang penderita hipermetropi menggunakan kacamata berkekuatan 2 dioptri.
Tentukan titik dekat orang tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
P
= 2 dioptri
Ditanyakan:
PP
= . . .?
Jawab:
1
=
4
P
PP
2 =
1
4
PP
1
PP
= 4 – 2
311
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
1
PP
= 2
PP
=
1
2
Jadi, orang tersebut memiliki titik dekat
1
2
m.
3. Presbiopi
Presbiopi biasa dialami oleh orang tua.
Presbiopi
sering disebut sebagai
rabun tua. Presbiopi terjadi karena menurunnya daya akomodasi mata. Daya
akomodasi mata penderita presbiopi menurun karena otot mata yang sudah
melemah karena usia tua.
Orang yang menderita presbiopi tidak dapat melihat dengan jelas
benda yang letaknya terlalu dekat atau terlalu jauh. Penderita presbiopi
dapat ditolong dengan menggunakan kacamata lensa rangkap. Bagian
atas kacamata lensa rangkap berupa lensa cekung atau negatif yang
berfungsi untuk melihat benda yang jauh. Sedangkan bagian bawah
kacamata lensa rangkap terbuat dari lensa cembung atau positif yang
berfungsi untuk melihat benda yang dekat.
4. Astigmatis
Astigmatis
adalah cacat mata yang terjadi karena bentuk bola mata yang
kurang melengkung (tidak sferis) sehingga berkas cahaya yang masuk ke
mata tidak terfokus di satu titik. Seorang penderita astigmatis tidak dapat
membedakan garis tegak (vertikal) dan garis mendatar (horisontal) secara
bersamaan. Jika seorang penderita astigmatis melihat sekumpulan garis
vertikal dan horisontal maka garis-garis vertikal akan tampak jelas, sedangkan
garis horisontal akan tampak kabur. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 23.5
Kacamata lensa rang-
kap untuk membantu mata presbiopi
Gambar 23.6
(a) gambar sebenarnya dan (b) gambar yang dilihat orang astigmatis
Gambar 23.6 di atas merupakan salah satu contoh tes untuk menguji
cacat mata astigmatis. Jika seorang penderita astigmatis mengamati gambar
(a) maka bayangan yang terbentuk di retina akan tampak seperti gambar (b).
Cacat mata astigmatis dapat dibantu dengan menggunakan kacamata
silindris. Kacamata silindris berfungsi memfokuskan berkas-berkas cahaya
pada titik.
Setelah kamu memahami materi-materi di atas, kerjakanlah pelatihan
berikut!
Dok. Penerbit
Presbiopi
Astigmatis
(a)
(b)
312
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
Kerja Berpasangan
Kerjakan bersama teman sebangkumu!
1. Tentukan titik jauh orang yang memakai kacamata berkekuatan -1,5 dioptri!
2. Tentukan kekuatan kacamata orang yang memiliki titik dekat 1 meter!
3. Jika seseorang menggunakan kacamata berkekuatan 1,5 dioptri, tentukan letak titik
dekatnya!
4. Tentukanlah titik dekat dan titik jauh dari teman sekelasmu yang memakai kacamata!
5. Apa yang dimaksud dengan cacat mata presbiopi dan astigmatis?
B.
Alat Optik Buatan
Sebelumnya telah disebutkan bahwa mata manusia memiliki keterbatasan
dan kelemahan. Oleh karena itu, manusia menciptakan berbagai alat optik untuk
membantu mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh mata. Misalnya, lup, kamera,
mikroskop, teropong, dan periskop.
1 . Lup
Lup
merupakan alat optik buatan yang
paling sederhana karena hanya terdiri atas
satu buah lensa cembung. Lup adalah alat
optik yang digunakan untuk melihat benda-
benda kecil agar terlihat lebih besar sehingga
mudah diamati. Lup biasa digunakan oleh
tukang reparasi jam. Syarat penggunaan lup
adalah letak benda yang akan dilihat harus
diletakkan antara titik fokus dan pusat optik
lup. Proses pembentukan bayangan pada lup sama dengan proses
pembentukan bayangan pada lensa cembung. Perhatikan gambar 23.7 di atas!
Dari gambar 23.7 dapat diketahui bahwa bayangan benda terbentuk dari
perpotongan perpanjangan garis sinar-sinar istimewa. Dengan demikian,
bayangan yang terbentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
2. Kamera
Kamera
merupakan alat optik yang sering kita
gunakan untuk mengabadikan berbagai peristiwa
dalam kehidupan. Pada dasarnya kamera memiliki
prinsip kerja yang sama dengan mata. Kamera terdiri
atas beberapa bagian. Perhatikan gambar 23.8 di
samping!
1.
Lensa positif, yaitu bagian dari kamera yang
berfungsi untuk menempatkan bayangan agar
jatuh di pelat film.
Gambar 23.7
Pembentukan bayangan
pada lup
Gambar 23.8
Bagian-
bagian dari kamera
Lup
A’ R
1
(+)
F
2
F
1
R
2
A
B’
B
1
3
2
Kamera
313
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
2. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang yang diterima oleh film.
3. Layar
shutter
, yaitu alat yang berfungsi untuk menutup jalannya cahaya
menuju ke film.
Bayangan yang terbentuk pada kamera bersifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Bayangan tersebut akan terekam dalam pelat film.
3. Mikroskop
Mikroskop
adalah alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda
renik, seperti bakteri dan amoeba, agar tampak lebih besar. Mikroskop
sederhana terdiri atas dua buah lensa cembung yang disebut lensa okuler
dan lensa objektif. Lensa okuler merupakan lensa yang digunakan mata
untuk melihat dan berfungsi sebagai lup, sedangkan lensa objektif
merupakan lensa yang dekat dengan objek yang diamati.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop
adalah sebagai berikut.
a. Benda harus terletak antara
f
ob
hingga 2
f
ob
.
b. Bayangan lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Oleh
karena itu, bayangan lensa objektif harus terletak di antara fokus
okuler dan pusat optik okuler.
Untuk lebih memahami prinsip kerja mikroskop, lakukanlah kegiatan
berikut!
Gambar 23.9
Mikroskop diguna-
kan untuk mengamati benda renik
Mikroskop
A. Tujuan
Mengamati benda dengan mikroskop.
B. Alat dan Bahan
1. Meja optik
1 buah
2. Lensa cembung
2 buah dengan
f
= 5 cm dan
f
= 10 cm
3. Lilin
1 buah
4. Korek api
1 buah
5. Layar dari kertas
1 buah
C. Langkah Kerja
1. Gunakan lensa cembung dengan
f
= 5 cm sebagai lensa objektif dan lensa cembung
dengan
f
= 10 cm sebagai lensa okuler, kemudian susunlah alat dan bahan seperti
gambar berikut!
Praktikum
Mikroskop
lensa
okuler
layar
lensa
objektif
lilin
Rep. www.germes_online
314
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
Persamaan dalam mikroskop sama dengan persamaan pada lensa
cembung, karena lensa objektif dan okuler merupakan lensa cembung.
Sedang perbesaran mikroskop sama dengan perkalian dari perbesaran lensa
objektif dan okuler.
M
=
M
ob
×
M
ok
. . . (23.5)
Panjang mikroskop merupakan jumlah jarak bayangan lensa objektif
dengan jarak benda lensa okuler. Secara matematis panjang mikroskop
dirumuskan sebagai berikut.
d
=
s
'
ob
+
s
ok
. . . (23.6)
Keterangan:
d
:
panjang mikroskop (m atau cm)
s
'
ob
: jarak bayangan lensa objektif (m atau cm)
s
'
ok
: jarak bayangan lensa okuler (m atau cm)
Untuk lebih memahami persamaan-persamaan di atas, simaklah contoh
soal berikut kemudian kerjakanlah pelatihan di bawahnya!
2. Letakkan lilin pada jarak 7 cm dari lensa objektif! Ingat, benda harus terletak antara
f
ob
hingga 2
f
ob
!
3. Geserlah layar sehingga terbentuk bayangan nyata dan tajam dari lensa objektif!
4. Letakkan lensa okuler pada jarak 7 cm dari layar!
5. Ambil layar, kemudian amati bayangan dari lensa okuler!
6. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas! Sampaikan kesimpulanmu di depan kelas
untuk didiskusikan bersama kelompok lain!
Dari kegiatan di atas, dapat diketahui bahwa pembentukan bayangan
pada mikroskop dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 23.10
Pembentukan bayangan pada mikroskop
Contoh Soal
1. Perbesaran mikroskop 20 kali. Jika perbesaran lensa okuler 4 kali, tentukan perbesaran
lensa objektif!
Penyelesaian:
Diketahui:
M
= 20
M
ok
= 4
Ditanyakan:
M
ob
= . . .?
F
ok
F
ob
okuler
obyektif
315
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
Jawab:
M
=
M
ob
×
M
ok
20 =
M
ob
× 4
M
ob
= 5 kali
Jadi, perbesaran lensa objektif mikroskop tersebut adalah 5 kali.
2. Sebuah mikroskop mempunyai lensa objektif dengan fokus 5 cm dan lensa okuler
dengan fokus 8 cm. Jika benda terletak pada jarak 8 cm dari lensa objektif dan panjang
mikroskop 18 cm, tentukan perbesaran mikroskop!
Penyelesaian:
Diketahui:
f
ob
= 5 cm
f
ok
= 8 cm
s
ob
= 8 cm
d
= 18 cm
Ditanyakan:
M
= . . .?
Jawab:
Langkah 1:
Menentukan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif.
c
ob
ob
ob
111
=+
f ss
c
ob
11 1
=+
58
s
s
'
ob
=
40
3
cm = 13,3 cm
Langkah 2:
Menentukan jarak benda lensa okuler.
d
=
s
'
ob
+
s
ok
18 = 13,3 +
s
ok
s
ok
= 4,7 cm
Langkah 3:
Menentukan jarak bayangan lensa okuler.
c
ok
ok
ok
111
=+
f ss
c
ok
11 1
=+
8
4,7
s
s
'
ok
= -11,4 cm
Langkah 4:
Perbesaran mikroskop.
M
=
M
ob
×
M
ok
316
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
Kerja Mandiri
cc
u
ob
ok
ob
ok
=
ss
M
ss
u
M
13,3
-11, 4
=
8
4,7
M
= 4 kali
Jadi, perbesaran mikroskop tersebut adalah 4 kali.
Kerjakan soal berikut dengan tepat!
1. Sebuah mikroskop mempunyai perbesaran 10 kali. Jika perbesaran lensa objektif 4
kali, tentukan perbesaran lensa okulernya!
2. Jika panjang mikroskop 20 cm dan jarak bayangan lensa objektif 14 cm, tentukan
jarak benda okuler!
3. Mikroskop mempunyai perbesaran okuler 5 kali. Jika lensa objektif memiliki fokus 2
cm dan benda terletak pada jarak 3 cm dari lensa objektif, tentukan perbesaran total
mikroskop!
4. Teropong
Teropong
adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda
yang letaknya jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas. Teropong juga
sering disebut teleskop. Teleskop pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei.
Teropong ada dua macam, yaitu teropong bintang dan teropong bumi.
Teropong bintang digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa,
sedangkan teropong bumi digunakan untuk mengamati benda-benda di bumi
yang letaknya jauh dari pengamat.
a. Teropong bintang
Teropong bintang sederhana terdiri atas dua buah lensa cembung
yang berfungsi sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Pengamatan
benda-benda angkasa dengan menggunakan teropong bintang dilakukan
dengan mata tidak berakomodasi. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 23.11
Teleskop
Galileo
Gambar 23.12
Pembentukan bayangan pada teropong bintang
Teropong
lensa okuler
lensa objektif
Rep. www.berkeley.edu
317
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
Bayangan yang terbentuk pada teropong bintang bersifat nyata,
terbalik, dan diperkecil. Perbesaran pada teropong bintang dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut.
M
=
ob
ok
f
f
Sedangkan panjang teropong bintang dapat dicari dengan rumus:
d
=
f
ob
+
f
ok
b. Teropong Bumi
Teropong bumi sering disebut sebagai teropong yojana atau teropong
medan. Teropong bumi terdiri atas tiga buah lensa cembung, yaitu lensa
objektif, lensa okuler, dan lensa pembalik. Perhatikan proses pembentukan
bayangan pada teropong bumi berikut ini!
Gambar 23.13
Pembentukan bayangan pada teropong bumi
Bayangan yang terbentuk pada teropong bumi bersifat nyata, tegak,
dan diperkecil. Bayangan benda pada teropong bumi bersifat tegak karena
adanya lensa pembalik yang berfungsi membalik bayangan dari lensa
objektif. Panjang teropong bumi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut.
d
=
f
ob
+ 4
f
p
+
f
ok
. . . (23.7)
Keterangan:
d
: panjang teropong (m)
f
ob
: fokus lensa objektif (m)
f
p
: fokus lensa pembalik (m)
f
ok
: fokus lensa okuler (m)
5. Periskop
Periskop merupakan teropong yang digunakan pada kapal selam.
Periskop berfungsi untuk melihat permukaan laut tanpa memunculkan badan
kapal selam. Perhatikan gambar di samping!
Sebuah periskop terdiri atas dua buah lensa cembung sebagai
lensa objektif dan lensa okuler serta dua buah prisma siku-siku
sama kaki. Ketika seberkas cahaya mengenai lensa objektif,
cahaya tersebut akan diteruskan menuju prisma siku-siku pertama.
Prisma siku-siku pertama akan memantulkan berkas cahaya
tersebut menuju ke prisma siku-siku kedua. Berkas cahaya yang
menembus prisma siku-siku kedua akan diteruskan ke lensa okuler.
Setelah mempelajari dan memahami materi-materi di atas,
kerjakanlah pelatihan berikut!
Gambar 23.14
Jalannya sinar pada
periskop kapal selam
lensa okuler
lensa objektif
lensa pembalik
lensa
okuler
lensa
objektif
prisma 2
prisma 1
318
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
Rangkuman
Kerja Kelompok
Kerjakan bersama kelompokmu!
Buatlah sebuah kliping yang bertema pemanfaatan alat-alat optik! Kumpulkan kliping
tersebut kepada gurumu untuk dinilai!
1. Mata adalah alat optik yang paling alami.
2. Cacat mata ada beberapa jenis.
a. Miopi, dibantu dengan kacamata lensa cekung atau negatif.
b. Hipermetropi, dibantu dengan kacamata lensa cembung atau positif.
c. Presbiopi, dibantu dengan kacamata lensa rangkap.
d. Astigmatis, dibantu dengan kacamata silindris.
3. Alat optik buatan yang paling sederhana adalah lup, karena hanya terdiri atas lensa
cembung tunggal.
4. Perbesaran dan kekuatan lup
dirumuskan:
cc
==
sh
M
sh
P
=
'
f ss
11 1
=+
5. Mikroskop adalah alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda renik seperti virus
dan amoeba.
6. Perbesaran mikroskop dapat ditentukan dengan rumus berikut.
M
total
=
M
ob
×
M
ok
7. Panjang mikroskop dirumuskan sebagai berikut.
d
=
s
'
ob
+
s
ok
8. Perbesaran teropong bintang adalah:
M
=
ob
ok
f
f
9. Panjang teropong bintang adalah sebagai berikut.
d
=
f
ob
+
f
ok
10. Panjang teropong bumi dirumuskan:
d
=
f
ob
+ 4
f
p
+
f
ok
319
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
Soal-soal Uji Kompetensi
A.
Ayo, berilah tanda silang pada jawaban
yang paling tepat!
1. Seorang miopi memiliki titik jauh 2,5 m.
Kekuatan kacamata orang tersebut
adalah . . . dioptri.
a. 0,4
b. 0,3
c. 0,2
d. 0,1
2. Seorang hipermetropi mempunyai titik
dekat 1 m. Kekuatan kacamata orang
tersebut adalah . . . dioptri.
a. 8
b. 5
c. 3
d. 1
3. Seorang miopi mempunyai titik dekat 10
cm. Kekuatan kacamata orang tersebut
adalah . . . .
a. -2 D
b. -4 D
c. -5 D
d. -6 D
4. Jika seorang anak menggunakan kaca-
mata
3
-
4
dioptri maka jarak terjauh yang
dimiliki orang tersebut adalah . . . .
a. 1,33 m
b. 1 m
c. 0,75 m
d. 0,5 m
5. Sebuah lup mempunyai fokus 10 cm. Jika
sebuah benda terletak pada jarak 4 cm
dari lup maka perbesaran yang dihasilkan
adalah . . . .
a. 2,5 kali
b. 1,67 kali
c. 1,4 kali
d. 1,2 kali
6. Sebuah mikroskop mempunyai perbe-
saran total 40 kali. Jika perbesaran okuler
8 kali maka perbesaran objektif sebesar
. . . .
a. 32 kali
b. 16 kali
c. 8 kali
d. 5 kali
7. Sebuah mikroskop mempunyai fokus
objektif 9 cm dan fokus okuler 7 cm. Jika
panjang mikroskop 27,5 cm dan benda
terletak pada jarak 15 cm maka
perbesaran total benda adalah . . . .
a. 12,5 kali
b. 7,5 kali
c. 6 kali
d. 5,25 kali
8. Teropong bintang mempunyai fokus
objektif 1,2 meter dan fokus okuler 10 cm.
Perbesaran teropong bintang tersebut
adalah . . . .
a. 12 kali
b. 8 kali
c. 5 kali
d. 2 kali
9. Sebuah teropong bintang mempunyai
panjang 2,5 m dan fokus okuler 40 cm.
Panjang fokus objektifnya adalah . . . .
a. 2,5 m
b. 2,1 m
c. 1,5 m
d. 0,5 m
10. Sebuah teropong bumi mempunyai fokus
objektif 8 m, fokus lensa pembalik 2 cm,
dan fokus lensa pembalik 4 cm. Panjang
teropong bumi tersebut adalah . . . .
a. 12 cm
b. 15 cm
c. 18 cm
d. 20 cm
320
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
B.
Jawablah pertanyaan berikut dengan
benar!
1. Seseorang memakai kacamata -1,5
dioptri. Tentukan jarak terjauh yang dapat
dilihat orang tersebut jika tidak meng-
gunakan kacamata!
2. Andi memakai kacamata 2 dioptri.
Tentukan jarak terdekat yang dapat dilihat
oleh Andi!
3. Tentukan kekuatan kacamata seseorang
yang memiliki titik dekat 40 cm!
4. Sebuah mikroskop mempunyai fokus
lensa objektif 4 cm dan lensa okuler 10
cm. Jika sebuah benda berada pada jarak
5 cm dari lensa objektif dan panjang
mikroskop 23 cm, tentukan perbesaran
mikroskop tersebut!
5. Sebuah teropong bintang mempunyai
perbesaran 40 kali. Jika fokus lensa
okulernya 20 cm, tentukan fokus lensa
objektifnya !
321
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
Prediksi Ulangan Kenaikan Kelas
A.
Ayo, berilah tanda silang pada jawaban
yang paling tepat!
1. Perubahan bentuk yang sangat ekstrim
(nyata) pada proses perkembangan
makhluk hidup disebut . . . .
a. metagenesis
b. metamorfosa
c. metafora
d. fatamorgana
2. Organ yang bekerja tidak di bawah kendali
otot polos adalah . . . .
a. usus
b. paru-paru
c. jantung
d. dinding pembuluh darah
3. Gerakan menekuk disebabkan oleh . . . .
a. bisep mengendur
b. trisep mengerut
c. trisep mengerut dan bisep meng-
endur
d. bisep mengerut
4. Berikut ini yang merupakan saluran per-
napasan dari dalam ke luar secara urut
adalah . . . .
a. hidung–paru-paru–tenggorokan–
diafragma
b. paru-paru–trakhea–laring–hidung
c. hidung–trakhea–diafragma–alveoli
d. alveoli–rongga hidung–laring–
trakhea
5. Masa mulai berfungsinya organ repro-
duksi pada usia remaja disebut . . . .
a. fertilitas
b. kehamilan
c. masa pubertas
d. menstruasi
6. Pada reaksi gelap terbentuk . . . .
a. garam dapur
b. vitamin
c. protein
d. gula
7. Jaringan yang akan tumbuh dan meng-
alami modifikasi menjadi jaringan dewasa
disebut . . . .
a. meristem
b. parenkim
c. floem
d. xilem
8. Pengendalian hama dan gulma yang
baik dan benar adalah sebagai berikut,
kecuali
. . . .
a. memerhatikan ekosistem
b. mengurangi dampak yang merugi-
kan
c. mengupayakan rotasi tanaman, yaitu
menanam dua jenis tanaman di satu
lahan secara bergantian
d. setiap hari disemprot dengan dosis
tidak terbatas
9. Molekul berikut ini yang merupakan
molekul oktaatomik adalah . . . .
a. S
8
b. N
3
c. Cl
2
d. P
4
10. Berdasarkan penemuan paling modern,
inti atom yang berupa proton dan neutron
masih tersusun lagi atas partikel terkecil
yang disebut dengan . . . .
a.
quad
b. kuantum
c. positron
d.
quark
11. Salah satu ujung molekul sabun yang
memiliki sifat
menolak berikatan dengan
air adalah . . . .
a. hidrogenasi
b. hidrofilik
c. hidrologi
d. hidrofobik
Prediksi Ulangan Kenaikan Kelas
322
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
12. Penggunaan pemutih dapat dicegah efek
sampingnya, salah satunya dengan cara
. . . .
a. sering menggunakan pemutih
b. menambahkan bahan aktif yang lebih
keras efeknya
c. membuang air limbah pencucian ke
kebun
d. mengganti bahan aktif dalam pemu-
tih dengan bahan yang ramah
lingkungan
13. Zat aditif berikut ini berfungsi sebagai
pemanis bahan makanan,
kecuali
. . . .
a. sakarin
b. siklamat
c. terpentin
d. kayu manis
14. Zat warna yang ada dalam kunyit adalah
. . . .
a. klorofil
b. kapxantin
c. kurkumin
d. koroten
15. Nikotin di dalam rokok amat berbahaya
karena dapat menyebabkan hal-hal
berikut ini,
kecuali
. . . .
a. menyebabkan ketagihan
b. merusak jaringan otak
c. menyebabkan lemak mudah meng-
gumpal
d. mengeraskan pembuluh darah arteri
16. Berikut ini adalah beberapa akibat peng-
gunaan narkotika,
kecuali
. . . .
a. melumpuhkan saraf pada tubuh
b. menimbulkan adiksi yang tidak ter-
tahankan
c. menimbulkan toleransi
d. mengganggu kerja paru-paru karena
endapan tar
17. Seseorang berdiri di dalam bis, kemudian
tiba-tiba bis direm sehingga orang
tersebut terdorong ke depan. Terdorong-
nya orang tersebut ke depan merupakan
aplikasi hukum . . . .
a. I Newton
b. II Newton
c. III Newton
d
IV Newton
18. Gaya gesek yang
tidak
menguntungkan
adalah . . . .
a. gesekan antara roda mobil dengan
aspal
b. gesekan antarmesin dalam mobil
c. gesekan antara tangan dan buku
d. gesekan antara sepatu dan lantai
19. Energi yang berkaitan dengan kedudukan
suatu benda terhadap titik acuan disebut
. . . .
a. energi kinetik
b. energi mekanik
c. energi potensial
d. energi listrik
20.
Batu bermassa 100 kg diangkat dengan
tuas seperti gambar di atas. Gaya yang
harus diberikan pada ujung lengan kuasa
adalah . . . .
a. 25 N
b. 100 N
c. 200 N
d. 250 N
21. Sebuah balok dengan volume 1.000 cm
3
tenggelam dalam air dengan massa jenis
1.000 kg/m
3
. Jika percepatan gravitasi 10
m/s
2
maka gaya Archimedes yang
bekerja pada balok adalah . . . .
a. 1 N
b. 10 N
c. 100 N
d. 1.000 N
20 cm
80 cm
Prediksi Ulangan Kenaikan Kelas
323
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Alat Optik
22. Sebuah roda berputar 40 kali dalam 20
sekon. Frekuensi putaran roda tersebut
adalah . . . .
a. 1 Hz
b. 2 Hz
c. 10 Hz
d. 20 Hz
23. Bunyi pantul yang hanya terdengar
sebagian dan bersamaan dengan bunyi
asli sehingga bunyi asli tidak terdengar
jelas disebut . . . .
a. kerdam
b. redam
c. dentum
d. gema
24. Bagian mata tempat jatuhnya cahaya
disebut . . . .
a. kornea
b. pusat saraf
c. retina
d. bintik kuning
25. Sebuah benda terletak pada jarak 10 cm
di depan lup dengan fokus 40 cm.
Perbesaran bayangan yang dihasilkan
adalah . . . .
a. 20 kali
b. 15,7 kali
c. 13,3 kali
d. 10 kali
B.
Jawablah pertanyaan berikut dengan
benar!
1. Sebutkan ciri-ciri masa pubertas pada
laki-laki dan perempuan!
2. Jelaskan perbedaan dan persamaan
struktur jaringan batang monokotil dan
dikotil!
3. Bagaimanakah cara kerja pengendalian
hama secara biologis?
4. Jelaskan proses pembersihan pakaian
dengan menggunakan sabun dan
detergen!
5. Jelaskan mengapa CFC (kloro fluoro
karbon) dapat menyebabkan kebocoran
lapisan ozon!
6. Sebutkan efek samping yang ditimbulkan
oleh tar!
7. Gaya gravitasi di bulan
1
6
gaya gravitasi
bumi. Berapakah berat benda di bulan jika
massa benda 15 kg dan percepatan
gravitasi bumi 9,8 m/s
2
?
8. Sebutkan bunyi hukum-hukum Newton!
9. Sebuah tali digetarkan selama 5 sekon
dan membentuk 3 bukit dan 2 lembah.
Jika panjang tali 75 cm dan tinggi bukit
gelombang 4 cm, tentukan:
a. amplitudo,
b. frekuensi dan periode, serta
c. panjang gelombang dan cepat ram-
bat gelombang!
10. Lukiskanlah jalannya sinar pada mikros-
kop!
Prediksi Ulangan Kenaikan Kelas
324
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan
A.
1.
d
7.
b
3.
b
9.
d
5.
a
B.
1.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran
makhluk hidup sedangkan perkembangan
adalah perubahan-perubahan yang mengiringi
pertumbuhan itu.
3.
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan:
a.
Faktor internal: genetik dan hormon.
b.
Faktor eksternal: makanan, sinar matahari,
aktivitas fisik, dan suhu.
Bab 2 Perkembangan pada Manusia
A.
2.
b
8.
b
4.
d
10. c
6.
d
B.
2.
Ciri kelamin sekunder pada perempuan, antara
lain payudara tumbuh membesar, tumbuhnya
rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta
membesarnya panggul.
4.
Faktor yang memengaruhi pertumbuhan sekun-
der pada laki laki adalah berfungsinya organ
reproduksi dan hormon.
Bab 3 Sistem Gerak pada Manusia
A.
1.
c
7.
c
3.
c
9.
d
5.
c
B.
1.
Tengkorak terdiri atas tulang rahang atas, tulang
rahang bawah, tulang pipi, tulang langit-langit,
tulang hidung, tulang air mata, dan tulang lidah.
Adapun tulang kotak otak terdiri atas tulang
pelipis, tulang ubun-ubun, tulang tapis, tulang
dahi, tulang baji, dan tulang kepala belakang.
3.
Jika organ dalam dikendalikan oleh otot sadar
maka organ dalam hanya akan bergerak atas
kehendak kita, tidak dapat bekerja sendiri.
5.
Organ tubuh yang dikendalikan oleh otot polos:
saluran pencernaan, pembuluh darah, saluran
kelamin, dan saluran ekskresi. Organ tubuh yang
dikendalikan oleh otot lurik: otot lengan, otot
paha, otot perut, otot dada, dan otot pipi.
Bab 4 Sistem Pencernaan
A.
2.
a
8.
d
4.
a
10. d
6.
d
B.
2.
Mulut dan lambung
4.
-
Kapasitas paru-paru total (TLC =
total long
capacity
) merupakan kapasitas paru-paru
secara keseluruhan (volume udara di
dalam paru-paru setelah tarikan napas
maksimum).
TLC = IRV + TV +ERV +RV
-
Kapasitas sisa pernapasan (FRC =
functional residual capacity
) merupakan
jumlah udara yang masih terdapat di dalam
paru-paru setelah udara pernapasan
normal diembuskan keluar.
FRC = ERV + RV
Bab 5 Sistem Pernapasan
A.
1.
b
7.
d
3.
b
9.
b
5.
d
B.
1.
Proses pernapasan:
a.
Menghirup napas: Rusuk bergerak ke atas
dan ke luar, selanjutnya diafragma bergerak
ke bawah. Aktivitas ini membusungkan
rongga dada sekaligus menarik udara dari
luar supaya masuk ke dalam paru-paru.
b.
Mengembuskan napas: Rusuk bergerak ke
bawah dan ke dalam, selanjutnya diafrag-
ma bergerak ke atas. Gerakan ini me-
ngerutkan rongga dada dan secara otoma-
tis memaksa udara hasil pernapasan untuk
keluar dari tubuh.
3.
Rusuk bergerak ke atas dan ke luar, diafragma
bergerak ke bawah.
5.
a.
Rhinitis: merupakan radang selaput hidung
yang disebabkan oleh bakteri dan dapat
pula disebabkan oleh selesma maupun
alergi.
b.
Sinusitis: berupa peradangan yang bisa
menyebabkan sakit kepala dan nyeri pada
tulang pipi.
c.
Laringitis: merupakan peradangan pada
kotak suara yang menimbulkan suara
menjadi sangat pelan bahkan tidak ter-
dengar sama sekali.
d.
Trakheitis: berupa peradangan pada trakea
yang pada umumnya disebabkan oleh
infeksi virus.
e.
Bronkitis: merupakan peradangan pada
bronkus yang disebabkan oleh infeksi dan
bisa diperparah oleh asap-asap seperti
asap rokok atau asap polusi.
Bab 6 Sistem Peredaran Darah pada Manusia
A.
2.
d
8. b
4.
d
10. c
6.
b
B.
2.
Ketika terjadi luka, darah keluar dari pembuluh.
Trombosit menyentuh permukaan kasar dan
pecah mengeluarkan trombokinase. Trombo-
Kunci Jawaban
Kunci Jawaban
325
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
kinase akan masuk ke dalam plasma darah dan
mengubah protrombin menjadi trombin. Peru-
bahan tersebut dipengaruhi oleh adanya ion Ca
(kalsium) dan vitamin K. Selanjutnya, trombin
yang terbentuk akan mengubah fibrinogen
menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya
benang-benang fibrin akan menutup luka
sehingga darah tidak keluar lagi.
5.
a.
Hemofili.
b.
Anemia.
c.
Leukimia.
d.
Trombus dan embolus.
e.
Penyakit kuning pada bayi atau
eritroblas-
tosis fetalis
.
f.
Varises.
g.
Jantung koroner.
Bab 7 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
A.
1.
a
7.
b
3.
c
9.
d
5.
a
B.
1.
Fungsi akar, yaitu:
a.
Untuk menyerap air dan unsur hara dari
dalam tanah.
b.
Untuk memperkokoh berdirinya batang
tanaman.
c.
Sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan.
d.
Untuk bernapas (respirasi).
e.
Alat perbanyakan secara vegetatif.
3.
Bagian-bagian tumbuhan yang berguna dalam
sistem transportasi adalah akar dan batang.
5
Pengangkutan zat hara dan air oleh akar, yaitu:
bulu akar
̄
epidermis
̄
korteks
̄
menembus
endodermis
̄
silinder pusat (diterima oleh xilem
dan diangkut ke daun)
Bab 8 Fotosintesis
A.
2.
a
8.
d
4.
d
10. b
6.
c
B.
2.
Karena tidak melakukan fotosintesis.
4.
Karena pada reaksi gelap dihasilkan glukosa
yang selanjutnya membentuk senyawa-senyawa
kompleks lainnya termasuk selulosa dan
karbohidrat lain.
Bab 9 Gerak pada Tumbuhan
A.
1.
d
7.
b
3.
c
9.
a
5.
a
B.
1
a.
Fototropisme, misalnya gerak ujung batang
bunga matahari yang membelok menuju
ke cahaya.
b.
Kemotropisme, antara lain akar tanaman
yang menuju zat makanan atau menjauhi
zat racun.
c.
Tigmotropisme, misalnya pada tanaman
kacang panjang dan mentimun. Ujung
batang atau ujung sulur kacang panjang
dan mentimun dapat membelit pada
tempat merambatnya.
3.
Kemotaksis adalah gerak seluruh tubuh tum-
buhan karena pengaruh rangsang zat kimia.
5.
a.
Seismonasti, misalnya gerak menutupnya
daun putri malu ketika disentuh.
b.
Niktinasti, misalnya gerak menutupnya
daun tumbuhan yang tergolong tumbuhan
polong (
Leguminoceae
) pada menjelang
malam hari.
c.
Nasti kompleks, misalnya gerak membuka
dan menutupnya stomata karena pengaruh
cahaya matahari, zat kimia, dan air.
Bab 10 Hama Gulma dan Penyakit Tanaman
A.
2.
a
8.
b
4.
d
10. c
6.
b
B.
2.
Benalu, daun sendok (
Plantago major L
).
4.
Pengendalian biologi bekerja dengan meman-
faatkan agen pemangsa alami (predator).
Bab 11 Atom, Molekul, dan Ion
A.
1.
d
7.
a
3.
a
9.
d
5.
c
B.
1.
-
Atom adalah bagian terkecil dari suatu
unsur yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
-
Molekul adalah partikel netral yang terdiri
atas dua atau lebih atom, baik atom sejenis
maupun atom yang berbeda.
-
Ion adalah atom atau gugus atom yang
bermuatan listrik.
3.
-
Kation adalah ion yang bermuatan positif.
-
Anion adalah ion yang bermuatan negatif.
5.
Karena larutan garam dapur terbentuk atau
terdiri atas senyawa-senyawa ionik yang terdiri
atas ion-ion yang bermuatan listrik.
Bab 12 Bahan Kimia di Rumah
A.
2.
c
8.
d
4.
c
10. d
6.
a
Kunci Jawaban
326
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
B.
2.
Pemakaian pemutih yang berlebihan pada
pakaian dapat menyebabkan serat-serat kain
pada pakaian menjadi keras dan rapuh, serta
mengakibatkan memudarnya warna pakaian
berwarna. Pemakaian pemutih yang berlebihan
juga berdampak menimbulkan pencemaran
lingkungan. Zat-zat aktif dan korosif dalam
pemutih dapat membunuh bakteri meng-
untungkan dalam tanah. Akibatnya, kesuburan
tanah menjadi terganggu.
Untuk mencegah hal tersebut di atas dapat
dilakukan hal-hal berikut.
a.
Menghindari kontak langsung dengan
pemutih pakaian dalam jangka panjang.
b.
Membuat saluran pembuangan limbah
pemutih yang baik.
c.
Mengurangi jumlah pemakaian pemutih.
4.
a.
Organoklor, contohnya aldrin, dieldrin,
lisidan, dan DDT.
b.
Organofosfat, contohnya malation, diaziton,
fention, dan metal atau etil paration.
c
Antikoagulan, contohnya wartarin, kumaklor,
dan kumarin.
d.
Zinkfosfida.
e.
Karbamat, contohnya propoksur, BPMC,
dan karbofonun.
f.
Arsen, contohnya arsen pentoksida.
Bab 13 Bahan Kimia dalam Makanan
A.
1.
a
7.
a
3.
b
9.
d
5.
d
B.
1.
Kekurangan pemakaian zat aditif alami terletak
pada harganya yang relatif lebih mahal dan sifat
kimianya yang mudah terurai. Sedangkan
kelebihannya adalah aman dikonsumsi.
3.
Keuntungan penambahan pengawet pada
makanan adalah mencegah atau menghambat
segala macam perubahan pada makanan
sehingga makanan tidak mudah rusak atau
busuk.
5.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat me-
ngonsumsi makanan dalam kemasan adalah
tanggal pembuatan makanan, tanggal kada-
luarsa, dan zat aditif yang terkandung dalam
makanan tersebut.
Bab 14 Zat Adiktif dan Psikotropika
A.
2.
a
8.
d
4.
d
10. d
6.
b
B.
2.
a.
Obat perangsang (stimulan), yaitu obat-
obatan yang dapat menimbulkan rangsang
tertentu pada pemakainya. Contohnya
ekstasi dan shabu-shabu.
b.
Obat penekan syaraf pusat (depresan), yaitu
obat yang bereaksi memperlambat kerja
sistem syaraf pusat. Contohnya diazepam
(valium), netrazepam (mogadon), luminal,
pil KB, dan pil koplo.
c.
Obat jenis halusinogen, yaitu obat yang
dikonsumsi dapat menyebabkan timbulnya
halusinasi. Contohnya lysergic acid diethy-
lamide (LSD), psilocybin, dan mescaline.
4.
a.
Lesu, mata merah dan kelihatan mengantuk,
pikiran melayang.
b.
Tidak sabaran, apa yang diinginkan harus
segera dipenuhi saat itu juga.
c.
Cenderung hedonis, melakukan apa saja untuk
mencapai apa yang diinginkan.
d.
Bila ada permasalah pelik, sifat destruktif dan
agresif selalu dikedepankan.
e.
Biasanya mengalami kesulitan dalam pergaulan
dengan lawan jenisnya, malu, rendah diri, sukar
didekati atau mendekati lawan jenis, dan suka
menyendiri.
f.
Menjadi dewasa pada usia yang terlalu dini
dengan perilaku seks bebas dan melakukan
tindakan kriminal.
g.
Sikapnya cenderung sangat ceroboh, nekat, dan
kurang perhitungan.
h.
Pembosan, emosi tidak stabil, tidak konsentrasi,
tidak bersemangat, malas, depresi, dan tidak
memiliki motivasi.
Prediksi Soal Ulangan Semester
A.
1.
b
15. c
3
b
17. c
5.
d
19. a
7.
c
21. b
9.
a
23. a
11. a
25. a
13. c
B.
1.
Metamorfosis adalah perkembangan yang
terjadi pada suatu jenis makhluk hidup melalui
perubahan bentuk yang sangat ekstrim (nyata)
antara hewan kecil dengan hewan dewasa.
Contoh: kupu-kupu, lalat, nyamuk. Metagenesis
adalah perubahan bentuk hewan mulai dari
telur sampai dewasa, namun perbedaannya
tidak terlalu mencolok. Hanya terjadi penam-
bahan atau pengurangan organ dan fungsi
organ. Contoh: katak.
3.
Mengetahui kandungan protein yang ada dalam
makanan dapat dilakukan dengan menambah-
kan 1 mL larutan NaOH 40 % kemudian ditam-
bahkan 1 tetes larutan CuSO4 0,5 %. Jika
mengandung protein, larutan akan berubah
warna menjadi ungu atau merah bata.
Kunci Jawaban
327
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
5.
Contoh gerak nasti:
a.
Fotonasti, misalnya menguncupnya bunga
pukul empat (
Mirabilis jalapa
) pada waktu
matahari terbenam.
b.
Seismonasti, misalnya gerak menutupnya
daun putri malu ketika disentuh.
c.
Nasti kompleks, misalnya gerak membuka
dan menutupnya stomata karena pengaruh
cahaya matahari, zat kimia, dan air.
7.
-
Menggunakan bahan insektisida yang lebih
ramah lingkungan.
-
Mengurangi pemakaian insektisida secara
berlebihan.
-
Menjaga kebersihan lingkungan.
9.
Narkotika adalah zat dan obat yang berasal dari
tanaman opium atau zat dan obat yang bukan
berasal dari tanaman yang dapat mengakibatkan
penurunan kesadaran, hilangnya rasa, me-
ngurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
Bab 15 Gaya
A.
1.
a
7.
d
3.
a
9.
c
5.
d
B.
1.
-
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang
dapat mengakibatkan perubahan gerak
atau bentuk benda.
-
Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja
pada benda akibat adanya sentuhan.
-
Gaya tak sentuh adalah gaya yang bekerja
pada benda tanpa adanya sentuhan
dengan benda tersebut.
3.
Berat benda di daerah kutub akan lebih besar
daripada berat benda di khatulistiwa. Hal ini
disebabkan jarak kutub ke pusat bumi lebih
dekat daripada jarak khatulistiwa ke pusat bumi.
5.
G
bulan
w
= 200 N
Bab 16 Hukum Newton
A.
2.
a
8.
b
4.
d
10. a
6.
b
B.
2.
Faktor-faktor yang memengaruhi percepatan
benda adalah gaya yang bekerja pada benda
dan massa benda.
4.
Hukum III Newton berbunyi: ”
Jika benda pertama
memberikan gaya pada benda kedua maka
benda kedua akan memberikan gaya balasan
yang besarnya sama tetapi arahnya ber-
lawanan.
”
Bab 17 Energi dan Usaha
A.
1.
b
7.
d
3.
a
9.
c
5.
c
B.
1.
Tiga macam bentuk energi antara lain sebagai
berikut.
a.
Energi kimia, yaitu energi yang dilepaskan
selama reaksi kimia. Contoh energi kimia
adalah bahan makanan yang kita makan.
b.
Energi listrik, yaitu energi yang muncul
karena adanya muatan listrik yang ber-
gerak. Contoh energi listrik adalah lampu
dan mesin-mesin industri.
c.
Energi kalor, yaitu salah satu bentuk energi
yang dapat mengakibatkan perubahan suhu
atau wujud zat. Contoh energi kalor adalah
tangan yang digosok-gosokkan.
3.
E
k
= 400 J
5.
W
= 49 J
Bab 18 Pesawat Sederhana
A.
2.
a
8.
d
4.
b
10. b
6.
c
B.
2.
Contoh alat yang menggunakan prinsip tuas
jenis ketiga antara lain sumpit mi, pinset, penjepit
roti, dan staples.
4.
G
w
= 187,5 J
Bab 19 Tekanan
A.
1.
b
7.
b
3.
c
9.
c
5.
c
B.
1.
Tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu kedalaman, massa jenis zat cair, dan
percepatan gravitasi. Semakin dalam letak suatu
titik dari permukaan zat cair, tekanannya semakin
besar. Pada kedalaman yang sama, tekanannya
juga sama. Tekanan zat cair ke segala arah sama
besar.
3.
Hukum Archimedes berbunyi: ”
Jika sebuah
benda di udara memiliki berat
G
w
maka ketika
benda tersebut berada di air, ia akan mendapat
gaya ke atas sebesar
G
F
a
.
”
Contoh alat yang menggunakan prinsip hukum
Archimedes antara lain:
a.
jembatan ponton,
b.
kapal,
c.
pesawat terbang,
d.
tank amfibi,
e.
pesawat amfibi, dan
f.
hidrometer.
5.
r
= 8,9 mm
Kunci Jawaban
328
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bab 20 Getaran dan Gelombang
A.
2.
d
8.
a
4.
d
10. a
6.
a
B.
2.
Berdasarkan arah rambatannya, gelombang
ada dua macam.
a.
Gelombang transversal, yaitu gelombang
yang arah getarnya tegak lurus arah
rambatannya.
b.
Gelombang longitudinal, yaitu gelombang
yang arah rambatannya searah dengan
arah getarnya.
4.
O
= 0,0225 m/s
Bab 21 Bunyi
A.
1.
d
7.
b
3.
d
9.
a
5.
a
B.
1.
Ada zat perantara, ada sumber bunyi, dan ada
pendengar.
3.
t
= 0,33 sekon
5.
f
b
= 495 Hz
Bab 22 Cahaya
A.
2.
b
8.
a
4.
a
10. d
6.
d
B.
2.
4 cm, maya, tegak, dan sama besar.
4.
4 cm, maya.
Bab 23 Alat-alat Optik
A.
1.
a
7.
d
3.
d
9.
b
5.
b
B.
1.
66,67 cm
3.
2,5 dioptri
5.
8 m
Prediksi Soal Kenaikan Kelas
A.
2.
c
14. c
4.
b
16. c
6.
d
18. b
8.
d
20. d
10. d
22. b
12. d
24. d
okuler
obyektif
F
ok
F
ob
S
ob
B.
2.
Jaringan monokotil dan dikotil sama-sama ter-
susun atas tiga sistem jaringan. Perbedaan-
nya, berkas
pembuluh pada tumbuhan mono-
kotil letaknya tersebar, sedangkan pada
tumbuhan
dikotil berkas pembuluhnya tersusun
melingkar. Perbedaan lainnya adalah korteks
pada tumbuhan dikotil
terdapat di antara berkas
pembuluh dan epidermis, sedangkan pada
monokotil batas
tersebut tidak jelas. Pada
tumbuhan dikotil terdapat juga jaringan dasar
lain selain
korteks, yaitu empulur yang mengisi
bagian tengah batang.
4.
Sabun atau detergen dengan daya pembasah
yang dimilikinya menyebabkan tegangan
permukaan air turun sehingga serat kain lebih
mudah ditembus air dan molekul sabun atau
detergen itu sendiri. Salah satu ujung rantai
molekul sabun atau detergen memiliki sifat
mengikat air (hidrofilik) dan ujung lainnya
mengikat partikel yang tidak larut dalam air
(hidrofobik). Molekul-molekul tersebut mengeli-
lingi kotoran membentuk suatu lingkaran dan
membentuk cincin yang disebut misel. Ujung
rantai molekul yang hidrofilik akan mengikat air,
sedangkan ujung molekul yang hidrofobik akan
mengikat kotoran. Kotoran yang terikat akan
terserap ke dalam pusat misel. Hal ini
menyebabkan kotoran menjadi zat yang mudah
larut dalam air. Dengan demikian, kotoran akan
terlepas dari bahan atau kain dan terdispersi
dalam air melalui sedikit pengucekan.
6.
24,5 N
8.
Hukum I Newton berbunyi: ”
Jika resultan gaya
yang bekerja pada benda sama dengan nol
maka benda yang mula-mula diam akan tetap
diam dan benda yang mula-mula bergerak lurus
beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.
”
Hukum II Newton berbunyi: ”
Percepatan yang
ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda
berbanding lurus dengan besar gayanya dan
berbanding terbalik dengan massa benda.
”
Hukum III Newton berbunyi: ”
Jika benda pertama
memberikan gaya pada benda kedua maka
benda kedua akan memberikan gaya balasan
yang besarnya sama tetapi arahnya berla-
wanan.
”
10. Lukisan jalannya sinar pada mikroskop adalah
sebagai berikut.
Kunci Jawaban
329
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Glosarium
adventif
:
menggantung, di atas
aki
: alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi kimia
alergi
:
reaksi penolakan tubuh terhadap sesuatu yang asing bagi tubuh
alkaloid
:
senyawa-senyawa organik yang bersifat basa dan mengandung unsur seperti karbon,
hidrogen, dan oksigen
ampelas
:
kertas yang berlapis serbuk kaca untuk menggosok (melicinkan) kayu, besi, dan
sebagainya
analgesik
:
obat penghilang rasa nyeri
antibodi
:
terdapat di dalam serum, merupakan salah satu protein sistem kekebalan tubuh
antigen
:
protein yang jika masuk ke dalam tubuh seseorang dianggap sebagai senyawa asing
dan direspon oleh antibodi
apikal
:
atas
Archimedes
:
orang yang berjasa dalam penelitian tentang gaya angkat dari fluida pada suatu
benda yang berada dalam fluida
astigmatis
:
cacat mata yang tidak mampu memandang garis vertikal dan horisontal secara
bersamaan
atmosfer
:
(1) satuan tekanan yang besarnya sama dengan tekanan udara pada permukaan
laut; (2) lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 30 km
aus
: susut karena tergosok
barbel
:
batang besi yang pada kedua ujungnya dibubuhi piringan besi dengan berat tertentu
yang dapat dilepas
baterai
:
alat untuk menghimpun dan membangkitkan aliran listrik
bejana
:
gabungan beberapa bejana yang berhubungan satu dengan yang lain
berhubungan
belikat
:
bagian perbatasan antara lengan belakang dengan punggung
benda renik
:
benda-benda kecil/halus
bias
: belokan arah dari garis tempuhan karena menembus benda bening yang lain
cakra optik
:
roda optik
cepat rambat
:
kecepatan merambat suatu gelombang dalam medium
gelombang
cetok
:
alat untuk mencedok adonan semen, tanah, dan sebagainya
daya
:
kemampuan mata untuk mencembung atau memipih
akomodasi mata
derivat
:
bentuk turunan
diastolik
:
bawah
difraksi
:
pelenturan gelombang
dongkrak
:
alat untuk menaikkan mobil/benda-benda berat lainnya
Glosarium
330
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
elektron
:
ion listrik bermuatan negatif
enzim
:
suatu protein di dalam tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi kimia tubuh
epithelium
:
bagian paling tepi pada suatu jaringan
eritrosin
:
pewarna yang menghasilkan warna merah
euphoria
: perasaan gembira yang berlebihan
fisiologi
:
berhubungan dengan metabolisme tubuh
fluida
:
zat yang mudah mengalir
fosil
:
sisa atau peninggalan makhluk hidup yang sudah mati yang bagiannya tidak rusak,
salah satunya adalah dalam bentuk tulang belulang
garputala
:
alat untuk menyelaraskan nada
gaya aksi
:
gaya yang dikerjakan pada suatu benda
gaya reaksi
:
gaya balasan
generator
:
pembangkit listrik
genetika
:
faktor yang diwariskan atau diturunkan
grana
:
bagian yang berlekuk-lekuk pada sel
haemolisa
:
penggumpalan darah
halusinasi
:
perasaan melayang akibat pengaruh obat bius
heater
: pemanas
hemoglobin
:
zat warna darah
hertz
:
satuan frekuensi yang setara dengan sepersekon
hidraulis
:
mempunyai sifat menggerakkan melalui air/zat cair
hidrometer
:
alat ukur kecepatan arus air yang mengalir, berat jenis, atau kepekatan air
hipermetropi :
rabun dekat akibat bola mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina
hormon
:
suatu protein yang dikeluarkan oleh tubuh, berfungsi untuk pengaturan
hovercraft
: kapal yang dapat berjalan di darat maupun di air yang mempunyai dasar dari bantalan
udara dan dijalankan dengan mesin jet
indigokarmin :
pewarna yang menghasilkan warna biru
inersia
:
lembam, sifat materi yang menentang atau menghambat perubahan keadaan gerak
benda materi itu
insektisida
:
zat kimia beracun untuk membunuh serangga
interferensi
:
variasi amplitudo gelombang terhadap jarak atau waktu sebagai akibat tumpang tindih
dua gelombang atau lebih yang mempunyai frekuensi sama atau hampir sama
interkalar
:
di antara jaringan
interval nada :
perbedaan ketinggian antara 2 nada
Glosarium
331
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
jembatan ponton
:
jembatan yang disangga dengan ponton (sampan yang rendah dan lebar)
kaca spion
:
kaca untuk melihat keadaan di belakang (pada kendaraan bermotor)
kafein
: zat yang terkandung dalam kopi dan bersifat adiktif
kapasitas paru-paru :
volume udara yang terdapat pada paru-paru
kasti
: sejenis permainan bisbol
kelenjar
: jaringan tubuh yang menghasilkan suatu cairan atau getah, bisa berupa hormon
atau enzim
kempa
: alat yang umumnya untuk mengepres suatu benda
kincir angin
:
roda besar yang dijalankan dengan pertolongan angin
klem
: alat yang digunakan untuk menghubungkan statif dengan meja atau peralatan
lain dalam laboratorium
kloroplas
:
zat warna daun
kolom udara
:
ruang berisi udara pada tabung atau bejana
konsentrasi
:
kadar suatu zat dalam larutan
konstan
: tetap, tidak berubah
laring
: bagian organ pernapasan yang juga berfungsi sebagai kotak suara
lateral
: tepi
lengan beban
:
jarak dari beban ke titik tumpu
lengan kuasa
:
jarak dari gaya untuk mengangkat beban (kuasa) ke titik tumpu
leukosit
: sel kekebalan darah atau sel darah putih
lipase
: enzim pencernaan yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
medium
: zat perantara untuk merambatnya gelombang bunyi
mekanis
:
secara fisik, tidak melibatkan zat kimia
mesiu
: bahan kimia yang mudah meledak, biasanya berupa serbuk, dipakai untuk mengisi
peluru
mesofil
: bagian tengah irisan daun
miopi
: rabun jauh akibat bola mata terlalu bulat sehingga bayangan jatuh di depan retina
modifikasi
:
perubahan
morfologi
:
bentuk
nada dasar
:
nada pertama dalam suatu tangga nada
nasal
: rongga hidung
nata de coco
: selulosa yang dihasilkan oleh bakteri pembentuk selulosa, di antaranya adalah
bakteri
Acetobacter xyllinum.
Bakteri ini menggunakan air kelapa sebagai
medium untuk menghasilkan selulosa
newton
: (1) satuan gaya dalam sistem internasional; (2) orang yang mengemukakan tiga
hukum tentang gerak yang dikenal sebagai Hukum Newton
Glosarium
332
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
nikotin
:
zat adiktif yang dikandung tembakau
nuklir
:
berhubungan dengan energi atom
oktaf
:
selang antara 2 bunyi yang rasio frekuensi dasarnya sama dengan dua
over dosis
: penggunaan obat yang melebihi takaran yang diijinkan
papila
:
bagian yang ujungnya tumpul dan menyembul keluar
penampang
:
irisan
pascal
:
(1) satuan tekanan; (2) orang yang mengemukakan hukum tentang tekanan pada
suatu fluida
periodik
:
berulang-ulang dengan selang waktu yang teratur
periskop
:
teropong yang menggunakan lensa prisma siku-siku dan digunakan untuk melihat
benda di atas permukaan air laut dari kapal selam
peristaltik
:
gerakan secara konstan dan teratur, antara lain mengembang dan mengempis, atau
gerakan memompa atau berdenyut
pesawat amfibi :
pesawat yang dapat tinggal landas dan mendarat, baik di darat maupun di air
pigmen
:
zat warna
pleura
:
selaput paru-paru
polarisasi
:
pembatasan atau pengutuban dua getaran menjadi satu arah getar/penyerapan arah
getar pada gelombang transversal
poros
:
berlubang-lubang/berongga-rongga; sumbu roda
predator
:
hewan pemangsa hewan lain
presbiopi
:
rabun mata yang diakibatkan berkurangnya kemampuan otot mata untuk
berakomodasi; mata tua
psikotropika
:
obat yang digunakan pada kedokteran jiwa
ptialin
:
enzim pada ludah
reaksi kimia
:
perubahan materi yang menyangkut struktur dalam molekul suatu zat
reaksi nuklir
:
reaksi yang terjadi pada inti atom
reaktor nuklir
:
alat pembangkit tenaga nuklir
resultan
:
penjumlahan
sakau
:
keadaan pecandu narkotika yang sudah tidak terkontrol lagi dan minta diberi obat lagi
selaput gendang :
kulit tipis pada telinga untuk menerima suara
seludang
:
daun besar pelindung seperti daun kaku yang menutupi tangkai daun kelapa
serum
:
plasma darah yang tidak mengandung sel darah merah
sex pheromon
: hormon yang dimiliki oleh hewan betina guna menarik hewan jantan
siklus
:
berulang-ulang
simbiosis
:
keadaan yang saling menguntungkan
mutualisme
Glosarium
333
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
sinus
:
bagian pada organ pernapasan setelah keluar dari nasal
sistem cgs
:
sistem satuan yang terdiri atas sentimeter, gram, dan sekon
sistolik
:
atas
slinky
: pegas panjang yang dapat dirapatkan dan direnggangkan
solder
:
patri, timah yang diluluhkan dengan batang logam yang dipanaskan
sonar
:
alat pelacak yang digunakan untuk mendeteksi adanya benda di bawah air
spektrum
:
kisaran
spiral
:
melingkar-lingkar
stadia
:
tahap perkembangan yang terjadi pada hewan yang mengalami metamorfosis
statif
:
alat yang digunakan untuk menggantungkan peralatan dalam laboratorium
taju
: bagian menyerupai bentuk perisai, agak pipih dan lebar, contoh taju adalah tulang
tipis pada bagian dada ayam yang menyangga daging
tank amfibi
:
tank yang dapat berjalan di darat dan di atas permukaan air
tar
: zat hasil endapan nikotin yang dapat menempel di jaringan tubuh bagian dalam
tartrasin
:
pewarna yang menghasilkan warna kuning
tegangan senar :
gaya pada senar yang disebabkan rentangan antara 2 titik
tekanan turgor :
tekanan yang disebabkan oleh konsentrasi air
tempurung
:
bagian tulang yang bentuknya membulat, menutup bagian ujung dari suatu tulang,
contoh pada lutut terdapat tempurung lutut
trakhea
:
tenggorokan
trampolin
:
kerangka ulet dan lentur yang digunakan seorang akrobat untuk meloncat-loncat
tulang rawan
:
salah satu jenis tulang yang sifatnya rawan atau lunak
ultrasonografi
:
diagnostik bayangan dua dimensi dengan menggunakan gelombang ultrasonik
unsur hara
:
unsur-unsur yang ada di dalam tanah dan merupakan bahan makanan bagi tanaman
vakum
:
hampa udara; kosong
vakuola
:
lubang
villi
: tonjolan yang melekuk-lekuk
Glosarium
334
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Daftar Pustaka
Brady, I. E. dan J. R. Holum. 1988.
Fundamentals of Chemistry, 3
rd
edition
. Singapura: John Wiley &
Sons.
Brady, I. E., J. W. Russel, dan J. R. Holum. 2000.
Chemistry: Matter and Its Changes
. USA: John Wiley
& Sons.
Cheng, E. dan J. Chow. 1999.
Chemistry: A Modem View, 4
th
edition
. Hongkong: Wilson Welsh Publication
Ltd.
Depdiknas. 2006.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
. Jakarta.
______. 2006.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
. Jakarta: Depdiknas.
______. 2006.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
. Jakarta: Depdiknas.
Djajadiningrat, S.T. 1990.
Kualitas Lingkungan Hidup di Indonesia 1990
. Jakarta: Kantor Menteri
Kependudukan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Ebbing, D. D. dan M. S. Wrighton. 2000.
General Chemistry
. Boston: Houghton Mifflin Company.
Elisabeth, P. Tt.
Fundamental of Chemistry
. California: Monterey.
Fahn, A. 1991.
Anatomi Tumbuhan
. Yogyakarta: Gadjahmada University Press.
Fullick, A. dan P. Fullick. 2000.
Chemistry, 2
nd
edition
. Inggris: Heinemann.
Giancoli, D. 2001.
Fisika Jilid 1
. Jakarta: Erlangga.
Gie, T. I. 1999.
Mekanika
. Jakarta: Depdikbud.
Gillespie, R. J., D. A. Humphreys, N. C. Baird, dan E. A. Robinson. 1986.
Chemistry
. USA: Allyn and
Bacon Inc.
Halliday, D. dan Resnick, R.1991.
Fisika Jilid 1
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
______. 1991.
Fisika Jilid 2
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Haskia, dkk. 1992.
Ilmu Kimia 2 SMA
. Jakarta: Balai Pustaka.
Herron, I. D, dkk. 1997.
Chemistry
. Massachusetts: D. C. Heath and Company.
Hill, G. dan J. Holman. 1999.
Chemistry in Context, 6
th
edition
. Australia: Thomas Nelson.
Kimball, John W. 1989.
Biologi, Edisi Kelima.
Jakarta: Erlangga.
McLean, J. 1996.
Chemistry
. Inggris: Longman.
Purwanti, E. dan M. M. Aji. 2005.
Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika Kelas VII untuk SMP
. Klaten: Intan
Pariwara.
______. 2005.
Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika Kelas VIII untuk SMP
. Klaten: Intan Pariwara.
Ramsden, E. 1994.
Chemistry
. Inggris: Stanley Thomes Ltd.
Riley, P. D. 1999.
Chemistry
. Inggris: John Murray Ltd.
Roebuck, C. M. 2000.
Chemistry
. Australia: Pascal Press.
Ryan, L. 1996.
Chemistry for You
. Inggris: Stanley Thomes Ltd.
Schermerhon, P. 1983.
Teori dan Soal-soal Kimia
. Jakarta: Pradya Paramita.
Schullman et al, Penerjemah Samik Wahab. 1994.
Dasar Biologis dan Klinis Penyakit Infeksi
.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Daftar Pustaka
335
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Setyawan, L. H. 2004.
Kamus Fisika Bergambar
. Bandung: Pakar Raya.
Smith, A. dan C. Henderson. 2006.
Energi, Gaya, dan Gerak
(Terjemahan). Bandung: Pakar Raya.
Stern K.R. 2000.
Introductory Plant Biology. 8
th
.
Boston: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Steven, A. A. 1989.
Chemistry
. London: MacMillan Publisher.
Surakiti. 1989.
Kimia 2A
. Klaten: Intan Pariwara.
Surya, Y. 1996.
Olimpiade Fisika
. Jakarta: Primatika Cipta Ilmu.
______. 2001.
Fisika Itu Mudah
. Tangerang: Bina Sumber Daya MIPA.
Tim Penyusun. 2002.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga
. Jakarta: Depdiknas.
Uttley, C. 2006.
Seri Kegiatan Sains:
Gaya dan Gerak
(Terjemahan). Bandung: Pakar Raya.
Wilardjo, L. dan D. Murniah. 2000.
Kamus Fisika
. Jakarta: Balai Pustaka.
Encarta Encyclopaedia
. 2005. USA: Microsoft.
www.chem-is-try.org diunduh 29 Maret 2006.
Daftar Pustaka
336
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Indeks
A
agranulosit 58
alat optik 306, 312, 316, 318
alergi 50
alga 102
alkoholik 155
alveoli
47
amiloglobulin 32
amplitudo 254, 255, 256, 260, 264, 272,
273
anak-anak 14
anemia 63
antibodi 58, 59
antigen 59
apikal 69, 72
aqueous humour
306
arteri 61
artona 104
astigmatis 307, 311, 318
atropi 26
atom 112, 113, 114, 118
audiosonik 268, 270, 280
B
bahan pembersih 122, 123, 128, 134,
136
bahan pewarna 140, 150
bakteri 102
balita 12, 13, 14, 17
barometer 232, 247, 251
beban 216, 217, 218, 219, 211, 222, 227
bejana berhubungan 239, 240, 241, 250
berat 181, 182, 183
berat benda di air 242
bidang miring 216, 217, 224, 225, 227,
228
bintik kuning 307
boraks 147
bronkhitis 51
bronkioli 47
bronkus 47, 52
bunyi pantul 279, 281
C
cakra optik 286
cepat rambat bunyi 271, 279, 280
cepat rambat cahaya 294
cepat rambat gelombang 254, 261, 264,
271
cermin cekung 287, 282
cermin cembung 284, 285
cermin datar 286
CFC 132, 136
CVPD 106, 108
D
daya 200, 212, 213
daya akomodasi mata 306, 307, 311
DDT 134
delirium tremens
157
depresan 160, 161, 162, 166
deret nada 173
detergen 125, 128, 136
divergen 291, 295
dewasa 16, 17
diabetes 42
diastol 62
dikotil 76, 78
disakarida 37
donor 59
duodenum 34
E
efek bahan kimia dalam rokok 159
efek minuman beralkohol 156
ekspirasi 48, 49
ekstasi 161
elektron 113, 115
embrionik 68
endodermis 73
energi bunyi 200, 201, 208, 213
energi cahaya 202, 203, 208, 212
energi kalor 202, 203, 208, 209, 213
energi kimia 202, 203, 207, 208, 213
energi kinetik 200, 203, 204, 205, 206,
208, 211, 212, 213
energi listrik 202, 203, 207, 208, 213
energi mekanik 200, 204, 208, 213
energi nuklir 202, 203, 213
energi panas 208
energi pegas 202, 203, 213
energi potensial 200, 203, 204, 206,
207, 211, 212, 213
enterokinase 34, 36
enzim 5, 31, 88
epidermis 69, 80
epithelium 33
erepsin 34
eritrosit 56
F
faring 47, 52
Fetal alcohol syndrome
156
fibrinogen 57
fisura 26
floem 69, 71, 80
formalin 147
fotonasti 95
fotosintesis 71, 77, 78, 80, 84, 85, 86,
87
fototaksis 98
fototropisme 96
fraktura 26
fumigasi 105, 106
G
Galileo 188, 289
gametofit 8
ganja 163
gangsir 103, 106
garputala 276
garam mineral 38
gastrin 33
gaung 268, 279, 280
gaya aksi-reaksi 194
gaya angkat 222
gaya Archimedes 242, 243
gaya berat 172, 174, 181, 192, 222, 224,
234
gaya dorong 174, 177, 189
gaya gesek 172, 174, 175, 179, 180, 181,
184
gaya gravitasi 245
gaya gravitasi bumi 174
gaya listrik 174
gaya normal 174
gaya sentuh 174, 184
gaya tak sentuh 174, 184
gaya tarik 174, 194, 222
gaya tegangan tali 174, 175
gaya tekan 175, 193, 218, 234
gelombang berjalan 260
gelombang bunyi 263, 277
gelombang elektromagnetik 259, 263,
264, 284
gelombang longitudinal 254, 260, 261,
264, 271
gelombang mekanik 259, 264
gelombang stasioner 260
gelombang transversal 254, 260, 261,
264, 284, 285
gema 268, 279, 280
gen 4
generatif 8, 9
genetik 5
geotropisme 96
gerak autonom 94, 99
gerak esionom 95, 99
gerak higroskopis 99
giberelin 5
getaran 254, 255, 256, 259, 260, 261,
264, 269, 276
glukosa 90, 86, 85
golongan darah 59, 60
grana 85
Indeks
337
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
granulosit 58
gulma 105, 108
H
halusinogen 160, 162, 166
hama 102, 108
hartl 237
hemimetabolisme 7
hemofili 63
hemoglobin 56
hepar 35
heroin 164
hidrotropisme 96
hipermetropi 307, 309, 318
hipertensi 157
holometabolisme 7
hormon 4, 5
hukum Archimedes 232, 242, 243, 250,
251
hukum bejana berhubungan 240, 241,
250
hukum Boyle 249, 251
hukum I Newton 188, 189, 190, 196
hukum II Newton 188, 189, 191, 192,
196
hukum III Newton 188, 189, 193, 194,
196
hukum kekekalan energi 200, 210, 213
hukum Marsenne 274, 280
hukum Newton 188, 189
hukum Pascal 232, 236, 237, 238, 239,
250
hukum pemantulan bunyi 278, 281
hukum pemantulan cahaya 286, 301
hukum Snellius 294, 302
hukum utama tekanan hidrostatis 235,
250
I
ileum 34
indeks bias 294, 302
infrasonik 268, 270, 280
insektisida 133, 135
inspirasi 48, 49
interkalar 69
intestinum 34
irreversible
3
interval nada 273
ion 112, 114, 117, 118
iris 317
J
jamur 102
jaringan 68
jejenum 34
K
kacamata lensa cekung 308
kacamata lensa cembung 309
kacamata lensa rangkap 311
kacamata lensa silindris 311
kaliptra 72
kalor 203
kalori 36
kamera 306, 312, 318
kambium 71
karbohidrat 4
kardiomiopati 157
katrol bergerak 222, 223, 227
katrol ganda 222, 223, 228
katrol tetap 222, 223, 227
kekuatan lensa cekung 296
kekuatan lensa cembung 298
kemotaksis 98
kemotropisme 96
kerdam 279, 281
keuntungan mekanis 216, 219, 222, 223,
225, 226, 227, 228
kepompong 7
kifosis 26
kimiawi 31, 33
klorofil 85
kloroplas
78, 84
kokain 164, 165
konvergen 288, 298
kolagen 20
kolenkim 69, 70, 80
kornea 306
korteks 73
kram 26
kuasa 216, 218, 219, 221, 222, 223
L
laring 47, 52
laringitis 51
lateral 69
lengan beban 216, 218, 219
lengan kuasa 216, 218, 219
lensa bikonkaf 295
lensa bikonveks 298
lensa cekung 295, 296, 298, 307, 308,
311
lensa cembung 295, 298, 312, 313, 314,
316, 317
lensa konkaf 190
lensa konkaf konveks 298
lensa konveks 298
lensa konveks konkaf 295
lensa mata 306, 307
lensa objektif 313, 316, 317
lensa okuler 313, 316, 317
lensa pembalik 317
lensa plan konkaf 295
lensa plan konveks 298
leukemia 63
leukosit 57
lipase 33
lisosom 32
lordosis 26
lup 306, 312, 318
M
maag
41
maltase 32, 34
manometer 232, 248, 249, 251
manula 16, 17
marijuana 163
mekanis 30, 33
melayang 243, 251
mengapung 243, 251
menstruasi 15
meristem 68, 69, 80
metabolisme 37
metagenesis 7, 8, 9
metamorfosis 7, 9
mikroskop 306, 312, 313, 314, 318
mimpi basah 15
miopi 307, 308, 318
molekul 112, 114, 116, 117, 118
monokotil 74, 76
monosakarida 37
morfin 164
N
nada 268, 272
nada dasar 273
narkotika 154, 162, 163, 165, 166
nasti kompleks 96, 99
neraca pegas 172, 175, 176, 195
neutron 115
niktinasti 95, 99
O
oesophagus
33
otot 20, 24
otot mata 207
ovarium 15
Indeks
338
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
P
panas 200, 203
panjang gelombang 254, 260, 261, 264,
272, 284
panjang mikroskop 314, 318
panjang teropong bintang 317, 318
panjang teropong bumi 317, 318
pankreas 35
papila 32
parenkim 69, 70, 71, 80
paru-paru 47, 50
pencernaan 30
penyakit tanaman 106, 108
peristaltik 31
perkembangan 2, 3, 9, 12, 13, 17
pernapasan 46,47,49,50,52
persendian 23
partikel 112, 113
pemanis alami 143, 144
pemanis buatan 143, 144
pemantulan baur 285, 286
pemantulan bunyi 277
pemantulan gelombang 263, 277
pemantulan teratur 285, 286
pembiasan 284, 285, 293, 294, 296
pemutih 129, 131, 135, 136
pengawet alami 145
pengawet buatan 145, 146
penyedap 149, 150
perbesaran cermin cekung 289
perbesaran lensa cembung 198
perbesaran mikroskop 314, 318
perbesaran teropong bintang 317, 318
percepatan 191, 196
percepatan gravitasi 234
periode 254, 255, 266, 257, 261
periskop 306
pertumbuhan 2, 3, 9, 13, 14
perubahan bentuk energi 200, 207, 208,
210
pesawat sederhana 216, 217, 222, 226,
227, 234
pestisida 104, 105, 106
pewangi 131, 135, 136
pewarna alami 140, 142
pewarna buatan 141, 142
plureitis51
pneumonia 51
polip 51
polisakarida 37
protalus 9
Indeks
protein 4, 38
presbiopi 307, 311, 318
proton 113, 115
psikotropika 153, 154, 160, 166
ptialin 32
pubertas 14, 17
puncak gelombang 160
punctum proximum
307
punctum remotum
307
pupil 307
R
radar 263
resipien 59
resonansi 268, 275, 276, 277, 280
respirasi 85
resultan gaya 172, 177, 178, 184, 189,
190, 191, 196
retina 307, 308
rhinitis 51
rhizoma 77
roda dan poros 216, 217, 226, 228
runner
77
S
sabun 124, 136
saraf optik 307
satu oktaf 273
seismonasti 95, 99
sekretoris 71, 80
sekrup Archimedes 225
sel surya 209
sendi 24
senyawa 116, 117
shabu-shabu 161
sifat bayangan 284, 286, 288, 289, 291,
296, 301, 302
sifat gelombang 263
simpangan 255, 256, 257
sinar istimewa 288, 301
Sir Isaac Newton 188
sirosis hati 156
sistol 62
sitokinin 5
skiliosis 26
sklerenkim 69, 70
stele 73
stiff 26
sonar 280
sonometer 274
stimulan 160, 166
stolon 77
stomata 77
sumber bunyi 269, 279
sumber energi 200, 201
sumber energi terbarukan 201
sumber energi tidak terbarukan 201
syarat terjadinya bunyi 269, 281
T
tabung Torricelli 245
tangga nada 273
tekanan dalam gas 245
tekanan hidrostatis 232, 236, 237, 238,
241, 252
tekanan pada zat cair 236
tekanan pada zat padat 233, 234, 235,
250
tekanan udara 245, 246, 248, 249
tekanan udara dalam ruang tertutup 248
teleskop 316
teleskop Galileo 316
tenggelam 243
termonasti 95, 99
teropong 306, 312, 316
teropong bintang 316, 317
teropong bumi 316, 317
testis 15
tigmotropisme 97
tinggi nada 274
titik tumpu 216, 217, 221, 222, 223
trakea 47, 52
trakheitis 51
trombosit 57
tuas 216, 217, 218, 219, 221, 222, 227
U
ultrasonik 268, 270, 280
usaha 200, 201, 210, 211, 212, 213, 217,
218, 222, 225, 227
V
vakuola 6, 69
vaskuler 70
vegetatif 8, 9
vena 61, 62
vitamin 4, 39, 40
vitreous humour
307
X
xilem
69, 71, 80
Z
zat aditif 140, 150, 153, 154, 166